Jumat, 16 Desember 2016

isd infrastruktur



 PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BINA MARGA DAN PEMBUATAN JALAN DAERAH SAWANGAN

DEPOK -– Pemerintah Kota Depok memiliki tiga program unggulan dalam dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2016-2021.
Ketiga program unggulan ini dapat dikatakan sebagian merupakan sebagai janji Walikota dan Wakil Walikota Depok terpilih, Mohammad Idris dan Pradi Supriatna. Untuk merealisasikan visi Kota Depok yakni menjadikan Depok sebagai Kota yang unggul, nyaman, dan religius.
“RPJMD merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan, yang berisi penjabaran dari visi, misi dan program unggulan kepala daerah,” ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Depok, Hardiono, di hadapan peserta Rakor OPD, Selasa (19/4/2016).
Hardiono menjelaskan adapun ketiga program unggulan tersebut yaitu, kesatu Zero Waste City. Menurut Hardiono, dalam Zero Waste Citybukan berarti kota Depok sama sekali tidak ada sampah. Akan tetapi, dinilai melalui prosesnya, agar semua masyarakat di Kota Depok peduli dengan sampah. Serta semua warga bergerak membersihkan sampah di lingkungannya.
“Program turunan dari Zero Waste City ini yaitu dengan pembangunan infrastruktur, dan tak lupa melakukan edukasi melalui pendidikan agar lebih peduli dengan sampah sedini mungkin,” ucapnya.
Program unggulan kedua, Smart Healthy City, dalam program unggulan ini Bappeda sudah menurunkan dalam beberapa program diantaranya penyusunan sistem kesehatan daerah, peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan tingkat pertama, penyelenggaraan database berbasis IT, penambahan mitra RS yang menerima BPJS, serta penambahan RS di wilayah timur.
Sedangkan yang terakhir, ialah Depok akan menjadi Kota Ketahanan Keluarga (Family Resilience City). Dalam program unggulan ini, lanjut Hardiono, terkait dengan keberhasilan dalam pendidikan anak-anak yang berkualitas.
“Pembentukan dan pembinaan keluarga, peningkatan perlindungan sosial, dan kapasitas ekonomi keluarga, serta pembangunan Kota Layak Anak ialah program turunan yang dipersiapkan dalam rangka mewujudkan program unggulan Kota Depok yang ketiga,” tandasnya. (Bimasda/MU)





DEPOK -- Proyek Jalan Markaswangi yang menghubungkan antara Jalan Margonda-Kartini-Sartika-Sawangan-Siliwangi yang mulanya akan dibuat Fly Over, dikabarkan akan diubah menjadi Underpass. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Kota Depok, Hardiman.
“Hal tersebut dilakukan untuk menekan biaya pembangunan,” ujarnya.
Dikatakan Hardiman, bahwa ada empat alternatif pembangunan Markaswangi ini. Pertama, yaitu Fisibility Study (FS) yang dibuat pada 2012, kedua yaitu alternatif Detail Enginering Desain 1, alternatif DED 2 dan alternatif DED 3.
“Awalnya, akan menggunakan hasil Fisibility Study 2012, di mana Fly Over Markaswangi ada tiga tingkat jalan layang di jalan tersebut. Namun, akhrinya yang dipilih alternatif DED 3, karena lebih murah biayanya dan bisa dikerjakan dalam dua tahap,” ungkapnya.
Dari hasil FS 2012, jalan utama dari Jalan Siliwangi menuju Dewi Sartika, kemudian menuju Sawangan dengan Fly Over turun di Rumah Sakit Bakti Yudha. Sedangkan, alternatif DED 3, jalan utama dari Siliwangi menuju Dewi Sartika menggunakan underpass. Lalu, dari Dewi Sartika menuju Jalan Raya Sawangan menggunakan Fly Over.
“Memang tetap masih menggunakan Fly Over untuk menghubungkan Dewi Sartika ke Sawangan, atau sebaliknya,” ungkapnya.
Untuk biaya pembebasan lahan bila mengacu pada FS 2012 dengan prediksi angka hingga Rp503 miliar dengan kebutuhan lahan 50.373 meter, sedangkan untuk biaya konstruksi mencapai Rp1,1 triliun. Jika pemerintah menggunakan alternatif DED 3 maka akan menghemat cukup besar.
“Berdasarkan hitungan, bila menggunakan alternatif DED 3, untuk pembebasan lahan sebesar Rp369 miliar dengan luas yang dibutuhkan 39.678 meter. Untuk biaya konstruksi mencapai Rp690 miliar,” jelasnya.
Yang pasti, Pemerintah menargetkan sebelum 2020 bisa dilakukan pembangunan konstruksi secara bertahap. Atau setidaknya pada 2021, tahap satu untuk Underpass bisa hingga Jalan Dewi Sartika. Pembangunan Underpass Markaswangi ini telah diajukan di Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional melalui Bappenas.
“Pembangunan ini sangat mendesak untuk mengurai kemacetan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Sub Bidang Pembangunan Fisik dan Infrastruktur Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Herniwati, mengatakan, Depok menargetkan dua Underpass bisa rampung 100 persen sampai tahun 2025 sesuai target di Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Depok. Kedua, Underpass tersebut yakni Underpass Citayam sepanjang 500 meter dan Markaswangi 2 kilometer.
Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Depok dalam Tahun Anggaran 2016 berupaya seoptimal mungkin untuk menyediakan infrastruktur untuk kepentingan masyarakat Kota Depok khususnya.
Dinas yang memiliki tupoksi Melaksanakan urusan pemerintahan dan tugas pembantuan dibidang pekerjaan umum  meliputi sumber daya air, bina marga, perkotaan dan perdesaan serta drainase, Tahun 2016 ini telah menyusun sedemikian rupa kegiatan-kegiatan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bidang infrastruktur, khususnya infrastruktur jalan, drainase, jembatan, dan lain-lain.
Program ini juga didukung dengan penyediaan tenaga-tenaga satgas (satuan tugas) seperti satgas banjir dan satgas jalan lingkungan. Dengan adanya satgas ini diharapkan kebutuhan mendesak seperti: penanganan banjir, penanganan jalan-jalan berlubang dapat segera dilakukan perbaikan. selain tugas pokok satgas juga diperbantukan dalam upaya penertiban peraturan daerah, dan hal lain yang sifatnya mendukung program-program pemerintah daerah dalam pelayanan kepada masyarakat. Selain itu penjaringan aspirasi untuk penyedian jalan, drainase, dan lainnya dibidang pekerjaan umum juga dilaksanakan melalui musrenbang (musyawarah rencana pembangunan) mulai tingkat yang paling bawah sampai tingkat kota.
Harapan kedepan dengan peningkatan peran aktiv semua stake holder yang terlibat dalam proses pembangunan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Depok dapat meningkatkan peran dalam rangka mengoptimalkan penyediaan infrastruktur bidang pekerjaan umum. (Bimasda/MU)

Forensik & Penilaian Bangunan #

UNIVERSITAS GUNADARMA  MAKALAH FORENSIK  DAN PENILAIAN BANGUNAN KELOMPOK 4: Adelia Anggita D. 1031...