Rabu, 21 Maret 2018

KERUSAKAN JALAN PANTURA INDRAMAYU


KERUSAKAN JALAN PANTURA DI INDAMAYU MENYEBABKAN KEMACETAN



INDRAMAYU – Sudah lebih dari sebulan ini kondisi Jalur Pantura di Indramayu masih rusak parah. Di beberapa titik jalan yang rusak itu sedang diperbaiki dengan cara tambal sulam atau perbaikannya tidak menyeluruh.
Dampak rusaknya jalan itu membuat pergerakan kendaraan bermotor terhambat. Seperti yang terjadi di sekitar Pasar Eretan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Jalan sepanjang 300 meter yang biasa digunakan pengguna jalan dari arah Cirebon-Jakarta rusak parah.
Antrean kendaraan setiap saat terlihat. Kendaraan hanya bisa bergerak sekitar 10 Km per jam karena kendaraan melaju zig-zag sebab sopirnya sibuk memilih-milih jalan. Ini dilakukan agar ban kendaraan tidak terjerembab ke jalan berlubang.
Warto, 45 seorang tukang ojek motor di lokasi jalan macet, menerangkan kerusakan jalan di titik dekat Pasar Eretan sudah lebih dari sebulan dibiarkan. Belum diperbaiki.
Warga berharap Ditjen Bina Marga segera turun tangan membenahi kondisi jalan nasional yang setiap saat padat lalu lintas.
“Kami memohon kerusakan jalan di sekitar Pasar Eretan itu segera diperbaiki karena sangat mengganggu kenyamanan warga yang setiap hari pulang pergi ke pasar itu,” (ni)


INDRAMAYU - Sepanjang jalur pantura Indramayu-Cirebon, Jawa Barat, rusak dan berlubang. Kondisi ini dihawatirkan para pengendara yang kerap melewati jalur tersebut. Bahkan, akibat kondisi jalur yang rusak dan berlubang, Kepolisian Resor Indramayu mencatat sebanyak tiga kecelakaan lalu lintas sepanjang Januari 2018.
Salah seorang pengendara, Abdullah (27) mengatakan, kekhawatiran kerap menghantuinya ketika melewati jalur pantura Indramayu-Cirebon. Ia pun harus ekstra hati-hati karena kondisi jalur yang rusak dan berlubang.
"Sangat hawatir apalagi ketika perjalanan malam, dimana penerangan tidak terlalu baik ditambah kondisi jalur yang rusak," ungkapnya, Jumat (9/2/2018).
Ia berharap agar kondisi ini bisa secepatnya diperbaiki yang ditakutkan akan memakan korban lebih banyak lagi.
Sementara itu, Kapolres Indramayu, AKBP Arif Fajarudin pun mengimbau agar pengendara yang melewati jalur pantura harus mewaspadai adanya lubang disepanjang jalan tersebut. Terutama pengendara sepeda motor, karena lubang dibeberapa titik tersebut cukup besar dan apabila pengendara tidak waspada, maka bisa juga terjatuh.  "Kami sudah berkoordinasi dengan instansi terkait agar secepatnya dilakukan perbaikan," terangnya. Senada dengan Kapolres Indramayu, Kasatlantas Polres Indramayu, AKP Asep Nugraha menambahkan pihaknya sudah membuat imbauan melalui sepanduk kepada para pengendara untuk berhati-hati ketika melalui jalur yang berlubang. "Kondisi ini sudah sangat membahayakan karena selain berlubang, ketika hujan turun maka lubang tersebut tidak terlihat, karena tergenang air dan diperparah ketika malam hari, karena sepanjang jalur tersebut sangat minim penerangan," tambahnya.

Ini Janji Menteri PUPR untuk Memperbaiki Jalan Pantura di Indramayu



REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono meninjau jalur pantura Indramayu, Jawa Barat, yang kondisinya berlubang-lubang, Rabu (15/2). Menteri pun menargetkan perbaikan penambalan jalan berlubang itu selesai dalam dua pekan.
"Saya minta dalam waktu dua pekan harus selesai," tegas Basuki, saat meninjau ruas jalan pantura di Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.
 Basuki menjelaskan, perbaikan tersebut difokuskan terlebih dulu pada upaya penambalan jalan berlubang. Hal itu dimaksudkan agar lubang-lubang di jalan bisa tertutup. Perbaikan itu bersifat sementara sambil menunggu perbaikan secara permanen. "Ini kan mengganggu sekali," kata Basuki.
 Basuki mengatakan, untuk perbaikan secara permanen/total, saat ini masih menunggu proses tender yang masih berlangsung. Adapun anggaran perbaikan permanen untuk jalur pantura mulai Karawang hingga Losari, mencapai kurang lebih Rp 280 miliar.
 Ketika ditanyakan mengenai upaya perbaikan jalan di jalur Pantura Indramayu yang terkesan lamban, Basuki mengatakan, hal itu dikarenakan faktor hujan. Menurutnya, perbaikan jalan di saat hujan akan membuat jalan menjadi cepat rusak kembali.
 Sementara itu, saat disinggung mengenai banyaknya korban yang berjatuhan akibat kondisi jalur Pantura yang berlubang, Basuki mengatakan, hal itu tidak semata-mata akibat kondisi jalan. Namun, ada juga faktor perilaku pengendara yang bisa mengakibatkan kecelakaan.
 "Kalau transportasi kan prasarana, regulasi dan perilaku. Kalau kecelakaan mungkin termasuk juga perilakunya," tutur Basuki.
 Jalur Pantura Indramayu mengalami kerusakan parah yang terjadi secara merata pada jalur dari arah Cirebon menuju Jakarta. Kerusakan serupa juga terjadi pada jalur sebaliknya.
 Kerusakan jalan berupa lubang-lubang pada permukaan jalan yang menganga dengan diameter bervariasi, mulai dari sekitar 30 centimeter sampai satu meter, serta kedalaman hingga 50 centimeter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Forensik & Penilaian Bangunan #

UNIVERSITAS GUNADARMA  MAKALAH FORENSIK  DAN PENILAIAN BANGUNAN KELOMPOK 4: Adelia Anggita D. 1031...