KERUSAKAN
JALAN PANTURA DI INDAMAYU MENYEBABKAN KEMACETAN
Dampak rusaknya jalan itu membuat pergerakan kendaraan bermotor terhambat. Seperti yang terjadi di sekitar Pasar Eretan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Jalan sepanjang 300 meter yang biasa digunakan pengguna jalan dari arah Cirebon-Jakarta rusak parah.
Antrean kendaraan setiap saat terlihat. Kendaraan hanya bisa bergerak sekitar 10 Km per jam karena kendaraan melaju zig-zag sebab sopirnya sibuk memilih-milih jalan. Ini dilakukan agar ban kendaraan tidak terjerembab ke jalan berlubang.
Warto, 45 seorang tukang ojek motor di lokasi jalan macet, menerangkan kerusakan jalan di titik dekat Pasar Eretan sudah lebih dari sebulan dibiarkan. Belum diperbaiki.
Warga berharap Ditjen Bina Marga segera turun tangan membenahi kondisi jalan nasional yang setiap saat padat lalu lintas.
“Kami memohon kerusakan jalan di sekitar Pasar Eretan itu segera diperbaiki karena sangat mengganggu kenyamanan warga yang setiap hari pulang pergi ke pasar itu,” (ni)
INDRAMAYU - Sepanjang jalur pantura Indramayu-Cirebon, Jawa Barat,
rusak dan berlubang. Kondisi ini dihawatirkan para pengendara yang kerap
melewati jalur tersebut. Bahkan, akibat kondisi jalur yang rusak dan berlubang,
Kepolisian Resor Indramayu mencatat sebanyak tiga kecelakaan lalu lintas sepanjang
Januari 2018.
Salah seorang pengendara, Abdullah
(27) mengatakan, kekhawatiran kerap menghantuinya ketika melewati jalur pantura
Indramayu-Cirebon. Ia pun harus ekstra hati-hati karena kondisi jalur yang
rusak dan berlubang.
"Sangat hawatir apalagi ketika
perjalanan malam, dimana penerangan tidak terlalu baik ditambah kondisi jalur
yang rusak," ungkapnya, Jumat (9/2/2018).
Ia berharap agar kondisi ini bisa
secepatnya diperbaiki yang ditakutkan akan memakan korban lebih banyak lagi.
Sementara itu, Kapolres Indramayu,
AKBP Arif Fajarudin pun mengimbau agar pengendara yang melewati jalur pantura
harus mewaspadai adanya lubang disepanjang jalan tersebut. Terutama pengendara
sepeda motor, karena lubang dibeberapa titik tersebut cukup besar dan apabila
pengendara tidak waspada, maka bisa juga terjatuh. "Kami sudah berkoordinasi dengan instansi
terkait agar secepatnya dilakukan perbaikan," terangnya. Senada dengan
Kapolres Indramayu, Kasatlantas Polres Indramayu, AKP Asep Nugraha menambahkan
pihaknya sudah membuat imbauan melalui sepanduk kepada para pengendara untuk
berhati-hati ketika melalui jalur yang berlubang. "Kondisi ini sudah
sangat membahayakan karena selain berlubang, ketika hujan turun maka lubang
tersebut tidak terlihat, karena tergenang air dan diperparah ketika malam hari,
karena sepanjang jalur tersebut sangat minim penerangan," tambahnya.
Ini Janji Menteri PUPR untuk Memperbaiki Jalan Pantura
di Indramayu
REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono meninjau jalur pantura Indramayu, Jawa Barat, yang kondisinya berlubang-lubang, Rabu (15/2). Menteri pun menargetkan perbaikan penambalan jalan berlubang itu selesai dalam dua pekan.
"Saya minta dalam waktu dua
pekan harus selesai," tegas Basuki, saat meninjau ruas jalan pantura di
Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.
Basuki menjelaskan, perbaikan
tersebut difokuskan terlebih dulu pada upaya penambalan jalan berlubang. Hal
itu dimaksudkan agar lubang-lubang di jalan bisa tertutup. Perbaikan itu
bersifat sementara sambil menunggu perbaikan secara permanen. "Ini kan
mengganggu sekali," kata Basuki.
Basuki mengatakan, untuk
perbaikan secara permanen/total, saat ini masih menunggu proses tender yang
masih berlangsung. Adapun anggaran perbaikan permanen untuk jalur pantura mulai
Karawang hingga Losari, mencapai kurang lebih Rp 280 miliar.
Ketika ditanyakan mengenai
upaya perbaikan jalan di jalur Pantura Indramayu yang terkesan lamban, Basuki
mengatakan, hal itu dikarenakan faktor hujan. Menurutnya, perbaikan jalan di
saat hujan akan membuat jalan menjadi cepat rusak kembali.
Sementara itu, saat disinggung
mengenai banyaknya korban yang berjatuhan akibat kondisi jalur Pantura yang
berlubang, Basuki mengatakan, hal itu tidak semata-mata akibat kondisi jalan.
Namun, ada juga faktor perilaku pengendara yang bisa mengakibatkan kecelakaan.
"Kalau transportasi kan
prasarana, regulasi dan perilaku. Kalau kecelakaan mungkin termasuk juga
perilakunya," tutur Basuki.
Jalur Pantura Indramayu mengalami
kerusakan parah yang terjadi secara merata pada jalur dari arah Cirebon menuju
Jakarta. Kerusakan serupa juga terjadi pada jalur sebaliknya.
Kerusakan jalan berupa
lubang-lubang pada permukaan jalan yang menganga dengan diameter bervariasi,
mulai dari sekitar 30 centimeter sampai satu meter, serta kedalaman hingga 50
centimeter.